Nono S. A. Sumampouw
Peneliti
Nono S. A. Sumampouw, lulus sarjana Antropologi dari Universitas Sam Ratulangi, Manado (2010) dan Magister dalam bidang yang sama dari UGM (2013), sejak tahun 2006 aktif dalam bidang penelitian, survei dan aktivisme. Pernah menjadi pengajar di Universitas Sam Ratulangi dari tahun 2006-2018, Universitas Katolik De La Salle Manado (2016-2018), Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI), Manado dan Manager Penelitian di Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Sam Ratulangi.
Pada rentang waktu tersebut telah bekerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan masyarakat dengan lembaga dalam dan luar negeri seperti, Kemensos, Kemendikbudristekdikti, LIPI, Beberapa Pemerintah Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, PSKK UGM, Polgov UGM, Kyoto University, Hiroshima University, University of Amsterdam, Australia National University, National University of Singapore, Keio University, Freiburg University, Wildlife Conservation Society (WCS), Forever Ocean Indonesia (FOI), Universitas Indonesia dan berbagai lembaga lainnya.
Pada bidang aktivisme, terutama bergelut dalam isu-isu tenurial dan pesisir serta menjadi koordinator relawan dari Forum Komunikasi Pencinta Alam (FKPA) Sulut untuk beberapa bencana alam di Indonesia seperti Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah (2018), Banjir Bandang Manado (2014). Aktif dalam konferensi ilmiah dalam dan luar negeri. Karyanya dipublikasi dalam bentuk buku dan artikel di dalam dan luar negeri. Minat kajiannya ada pada bidang ethnohistory, konflik dan identitas sosial, gastronomi, kajian kewilayahan, politik lokal dan border studies.
Mengkonsumsi kopi tidak hanya sebagai asupan kafein, tetapi juga sebagai cerita sejarah, data dan bagaimana itu menghubungkan berbagai komunitas dan dunia yang beragam.