Arman Salam, SSi, MA

Arman Salam, SSi, MA

Direktur Riset

Arman Salam menamatkan pendidikan sarjana di jurusan statistika Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 dan pasca sarjana di jurusan kebijakan publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2012. Arman merupakan salah satu nama yang tidak lagi asing dalam dunia riset opini publik dan perilaku pemilih di Indonesia. Beragam jenis riset kuantitatif maupun kualitatif yang terkait dengan hal tersebut, mulai dari identifikasi model, pola preferensi dan kecenderungan perilaku pemilih menjelang pemilu dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih tersebut hingga perhitungan cepat hasil pemilu setelah pemungutan suara oleh pemilih (quick count) pernah dijalankannya.

Arman menghabiskan hampir 20 tahun waktunya untuk bergelut dengan dunia riset opini publik dan evaluasi kebijakan publik. Riset-riset yang pernah dilakukannya Bersama tim, banyak berkontribusi dalam ikut memberikan peta preferensi perilaku pemilih yang digunakan oleh para politisi,  tokoh local dan pengusaha hingga orang-orang biasa yang ingin memenangkan pertaruhan dalam Pemilu/Pilkada dan mengelola jabatan public yang didapatkannya setelah Pemilu/Pilkada dengan baik dan terus mendapatkan dukungan kuat dari publik. Sebelum bergabung dengan Indonesian Presidential Studies (IPS), ia pernah dipercaya sebagai direktur riset dan pemenangan di sebuah lembaga riset yang terkemuka di Indonesia.

Saat ini, Arman merupakan Direktur Riset IPS. Ia tertarik bergabung dengan IPS karena lembaga ini memandang pollster sebagai salah satu bagian dari komunitas epistemic demokrasi (democratic epistemic community) yang perlu ikut berkontribusi dalam pengembangan sistem politik, pemerintahan, kepartaian dan demokrasi di Indonesia. Alasan berikutnya, lembaga ini juga menawarkan paradigma baru dalam mengkaji perilaku politik, komunikasi politik, komunikasi public, opini public dan kebijakan public, yaitu paradigma kajian kepresidenan (presidential studies). Ia berharap IPS bisa menjadi pelabuhan terakhir baginya untuk ikut berkontribusi dalam ikut merawat dan menumbuhkan partisipasi politik, partai politik dan sistem politik yang demokratis dan juga penguatan demokrasi dan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia.