Nyarwi Ahmad, PhD
Direktur Eksekutif
Adalah pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi, FISIPOL UGM, Yogyakarta bidang Komunikasi Politik, Komunikasi Publik dan Pemasaran Politik. Ia merupakan alumnus the Media School, Faculty of the Media and Communication, Bournemouth University, UK dengan spesialisasi Komunikasi Politik dan Marketing Politik. Ia menulis disertasi dengan judul “marketisation and professionalization of campaigning of political parties in the new democracy: an investigation of the structural conditions and factors that determined the development of marketisation and professionalization of campaigning of the Indonesian political parties in the post-Soeharto New Order”.
Sejak tahun 2005 menulis artikel tentang komunikasi politik dan demokrasi di berbagai media massa nasional, seperti Jawa Pos, Kompas dan Media Indonesia. Hasil-hasil riset dan pemikirannya dipublikasikan dalam sejumlah jurnal internasional seperti Journal of Political Marketing, Asian Politics and Policy, Asian Journal of Comparative Politics dan East Asia.Ia juga menjadi reviewer lebih dari 20 jurnal internasional bereputasi dan berdampak faktor. Sejak tahun 2018, Ia sering diminta menjadi komentaror komunikasi (dan) politik oleh Televisi Berita Nasional, seperti CNN Indonesia, TV One dan Kompas TV.
Dengan dukungan dari sejumlah koleganya, ia menjadi pendiri dan sekaligus sebagai Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), yang memiliki misi utama sebagai berikut. Pertama, IPS diharapkan dapat berkembang tidak hanya menjadi lembaga riset, namun juga menjadi lembaga think-tank yang mampu mendukung peran aktif para akademisi dan professional sebagai bagian penting dari komunitas epistemic demokrasi (epistemic democratic community) di Indonesia. Kedua, IPS mengembangkan kajian kepresidenan (presidential studies) sebagai bidang kajian lintas/multi disiplin. Ketiga, diharapkan mampu mengembangkan kajian demokrasi, perilaku dan kelembagaan politik, komunikasi politik, komunikasi public, opini public dan kebijakan public dengan paradigma baru, yaitu paradigma kajian kepresidenan (presidential studies). Keempat, IPS diharapkan bisa ikut berkontribusi untuk mengembangkan model-model partisipasi politik, pelembagaan partai politik dan pengembangan sistem politik yang demokratis dan penguatan sistem demokrasi dan manajemen komunikasi politik kepresidenan dan memperkuat kinerja sistem pemerintahan presidensial di Indonesia.